Review Buku : Metode Jakarta
Buku ini membahas seputar peristiwa 30 September 1965
NON FIKSI
12/21/20252 min read


Informasi Dasar Buku
Judul : Metode Jakarta
Penulis : Vincent Bevins
Tahun Terbit : 2022
Jumlah Halaman : 416
Genre/Topik : Sejarah politik, geopolitik, perang dingin
Penerbit : Marjin Kiri
Pembuka
Kini, “Jakarta” memiliki makna yang sangat berbeda. “Jakarta” adalah pembantaian massal oleh kubu antikomunis. Ia berarti penumpasan yang diorganisir oleh negara terhadap warga yang menentang pembentukan rezim otoriter kapitalis yang loyal kepada AS.
Ringkasan Isi
Buku ini dibuka dengan perjalanan seorang gadis kecil bernama Ing Giok Tan dari Jakarta ke Brazil pada Mei 1962. Perjalanan ini dilakukan Ing Giok Tan kecil bersama dengan keluarganya dengan maksud untuk menghindari konflik global yang terjadi antara kapitalisme dan komunisme yang berdampak kepada keluarga mereka. Namun, perpindahan mereka ke Brazil justru tidak menghindarkan mereka dari dampak kekerasan. Dua tahun setelah mereka tiba, militer menggulingkan demokrasi Brazil dan dimulailah rezim diktator yang penuh dengan kekerasan.
Bevins, banyak menceritakan pengaruh perang dingin melalui sudut pandang orang-orang yang tinggal di negara tsb. Pada tahun-tahun itu perang ediologi antara AS yang antikomunis dan Uni Soviet & China yang berediologi komunis, membuat AS melakukan segala cara untuk menggulingkan pemerintahan, yang dalam buku ini disebut sebagai Dunia Ketiga (Indonesia, Brazil, Chile, Iran, dll), yang berkiblat ke ediologi komunis untuk kemudian berkiblat ke AS.
Menggunakan metode wawancara saksi dan penyintas serta dokumen CIA yang telah terdeklasifikasi, Bevins menceritakan dengan runut. Sehingga pembaca akhirnya mampu memahami bagaimana AS kemudian menjadikan tragedi 195 di Jakarta sebagai metode untuk menggulingkan pemerintahan suatu negara yang berhaluan kiri tanpa AS ikut campur tangan langsung.
Hal Menarik dari Buku
1) Memberikan perspektif baru tentang tragedi 30 September 1965 dan kaitannya dengan perang dingin.
2) Bevins banyak mewawancarai respondennya dari berbagai belahan dunia yang merupakan saksi mata ataupun penyintas.
3) Bevins mencantumkan footnote di setiap referensi yang dia ambil, sehingga jika kita ingin menelusuri sumbernya lebih lenjut menjadi lebih mudah.
Catatan :
Butuh kesabaran untuk memahami pesan yang ingin disampaikan Bevins karena Bevins banyak bercerita tentang kondisi negara-negara dunia ketiga saat perang dingin secara bertahap, baru kemudian mengaitkannya. Jadi bisa dibilang tempo yang digunakan buku ini berjalan lambat, namun runtut. Banyaknya responden juga membuat pembaca harus mengingat namanya karena Bevins bisa melanjutkan ceritanya di bab berikutnya. utkan ceritanya di bab berikutnya.
Siapa yang Cocok Membaca Buku Ini
Buku ini cocok untuk :
Pembaca yang suka dan tertarik tentang sejarah politik, geopolitik dan perang dingin.
Pembaca yang suka membaca buku bergenre sejarah dengan metode investigasi jurnalistik.
Orang yang ingin memahami sejarah peristiwa 30 September 1965 dan kaitannya dengan perang dingin dan peran AS.
Kurang Cocok :
Pembaca yang mencari bacaan ringan.
Pembaca yang tidak suka dengan buku yang membahas tentang kekerasan dan pembunuhan.
Refleksi Pribadi :
Melalui buku ini, Vincent Bevins berusaha menarik benang merah peristiwa 30 September 1965 dan kaitannya dengan perang dingon dan intervensi CIA (AS). Memakai referensi yang kredibel melalui dokumen resmi CIA yang telah dideklasifikasi dan metode riset serta wawancara para saksi & penyintas, membuat saya menjadi memiliki banyak pengetahuan baru tentang sejarah 30 September 1965 ini. Lahir dan besar di masa Orde Baru membuat banyak sejarah Indonesia menjadi bias, tidak terkecuali peristiwa ini. Buku ini sangat layak dibaca.
Rating :
9/10